MAKALAH
PENGOLAH DATA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Matematika” yang
dibina oleh Dra. Titik Sugiarti, M.Pd. dan Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd.
Oleh:
Kelas
B/Kelompok 10
1.
Eka Novitasari (150210204028)
2.
Firda Amelia
Safitri (150210204043)
3.
Endah Putri Tnajung
Sari (150210204049)
4.
Farisia Pratiwi
Umami (150210204051)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURURSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengolahan Data”
ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika.
Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Titik Sugiarti, M.Pd dan Bapak
Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Matematika
yang telah memberikan pembinaan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Jember,
1 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ..................................................................................... i
KATA
PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1
Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2
Rumusan masalah ..................................................................................... 1
1.3
Tujuan masalah ......................................................................................... 1
BAB II.
PEMBAHASAN ............................................................................. 2
2.1
Pengolahan data ....................................................................................... 3
2.2
Rata-rata, modus,
median ......................................................................... 4
1.
Rata-rata .............................................................................................. 4
2.
Median ................................................................................................ 12
3.
Modus ................................................................................................. 16
BAB III.
PENUTUP .................................................................................... 22
3.1
Kesimpulan .............................................................................................. 22
DAFTAR
RUJUKAN ................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika
tidak asing lagi bagi kita, dimana matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengan Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun di
Perguruan Tinggi yang memiliki peran sangat penting dalam penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dalam salah satu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang diberikan kepada siswa mulai dari SD diharapkan dapat
membekali siswa dengan kemampuan berfikir secara logis, analitis, sistematis,
dan kritis. Kompetensi tersebut sangat diperlukan agar siswa dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup. Untuk mempelajari matematika diperlukan suatu kecerdasan dan keuletan,
karena mata pelajaran ini dianggap sulit oleh sebagian besar orang. Hal ini
sangat mengganggu siswa dan siswapun neranggapan bahwa Matematika adalah mata
pelajaran yang sulit, sehinggah siswa menjadi malas untuk mempelajarinya.
Pembelajaran
Matematika di SD perlu mendapatkan perhatian khusus atau serius dari berbagai
pihak seperti, pendidik, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran
matematika di SD merupakan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya,
selain itu penguasaan materi sejak dini juga diperlukan untuk penguasaan lebih
lanjut di jenjang berikutnya. Siswa sebagai subjek sekaligus objek dari kegiatan
pengajaran untuk mencapai suatu tujuan. Materi matematika yang terdapat pada
dalam makalah ini adalah pengolahan data. Dimana kami dituntut agar terampil
dalam melaksanakan pembelajaran pengolahan data, serta kami juga harus
mempelajari dan menyajikannya dengan baik agar siswa dapat memahami dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari
hasil yang telah diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apa yang dimaksud
dengan pengolahan data?
2.
Bagaimana cara
penyelesaian pengolah data?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di
atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
pengolahan data.
2.
Untuk mengetahui cara
penyelesaian pengolah data.
BAB II
PENGOLAHAN DATA
2.1 Pengolahan Data
Pengolahan data yang dipelajari
pada bab ini antara lain:
1.
Nilai tertinggi dan
nilai terendah.
2.
Rata-rata yaitu
nilai rata-rata dari seluruh data hitung, dapat ditentukan dengan rumus
berikut:
Rata-rata
=
|
Jumlah
data
|
Banyak
data
|
3.
Modus yaitu nilai
yang sering banyak muncul.
4.
Median yaitu nilai
tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga
terbesar.
Contoh.
1.
Berikut ini adalah data
nilai ulangan Matematika kelas VI.
10 8 8 9 7
6 5 7 8 9
10 8 9 8 8
8
8 7 7 6
Berdasarkan
data tersebut tentukan: (a) Nilai
tertinggih dan
terendah
(b)
Modus
(c)
Rata-rata hitung
Penyelesaiannya:
Untuk mempermudah dalam pengolahan data, data
kita urutkan terlebih dahulu.
5 6 6 7 7
7 7 8 8 8
8 8 8 8 8
9 9 9 10 10
a.
Berdasarkan data tersebut nilai tertinggih = 10 dan nilai terendah = 5
b. Rata-rata hitung =
=
= 7,8
c.
Modus = 8, karena 8
merupakan nilai yang paling banyak muncul yaitu 8 kali.
d.
Median = (8 + 8)/2
= 8
2.2
Rata-Rata, Modus, Median
Untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas tentang kumpulan data, masih diperlukan ukuran-ukuran yang
merupakan wakil dari kumpulan data tersebut. Beberapa ukuran yang akan dibahas
dalam kegiatan belajar ini yaitu rata-rata, modus, median. Rata-rata dan modus
biasa disebut sebagai gejala pusat, sedangkan median biasa disebut dengan
ukuran letak.
1.
Rata-rata
Rata-rata atau yang sering disebut dengan mean merupakan
nilai rata-rata dari sekumpulan data. Sebagai contoh mungkin anda pernah
mendengar kalimat berikut ini:
a.
“Di desa Kalimasada
rata-rata warganya memelihara dua ekor burung”
b.
“Orang tua murid
kelas 6 rata-rata mempunyai sebuah sepeda motor”
c.
“Anton minum air
putih rata-rata satu gelas dalam sehari”
Kalimat pertama contoh di
atas tentunya tidak berarti bahwa masing-masing penduduk mempunyai dua ekor
burung. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada warga yang tidak memelihara burung
dan ada warga yang memelihara burung lebih dari dua ekor. Adapun arti dari
kalimat tersebut jika semua burung dikumpulkan kemudian dibagikan kepada
masing-masing warga, maka masing-masing warga akan memelihara dua ekor burung.
Proses yang terjadi di atas
adalah menjumlahkan semua burung kemudian dibagi dengan banyak warga. Jika
banyak burung yang dipelihara masing-masing warga dipandang sebagai nilai data,
maka nilai rata-rata warga memelihara burung dapat dipandang sebagai rata-rata
dari kumpulan data atau secara sederhana disebut rata-rata. Kegiatan di bawah
ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengajarkan konsep rata-rata kepada
siswa:
1.
Mintalah beberapa
siswa, misalnya 5 siswa untuk membawa kelereng masing-masing 6, 4, 8, 9, dan 3
kelereng (anggap sebagai data).
2.
Kumpulkan semua
kelereng.
3.
Mintalah salah satu
siswa membagikan kelereng-kelereng itu, sehingga masing-masing siswa yang
membawa kelereng tersebut mendapat bagian sama banyak.
4.
Hal yang terjadi
pada kegiatan diatas adalah masing-masing siswa mendapat bagian 6 kelereng.
5.
Jelaskan pada siswa
bahwa 6 kelereng yang diperoleh itu merupakan rata-rata kelereng yang dibawa
siswa, atau rata-rata data.
Rata-rata dihitung dengan
jalan membagi jumlah semua nilai data oleh banyak data. Jika rata-rata data
diberi simbol Re, maka rerata dapat dirumuskan sebagai:
Re=
Sifat-sifat mean :
1.
Mean merupakan wakil
dari keseluruhan nilai.
2.
Mean sangat
dipengaruhi oleh nilai ekstrim.
3.
Nilai mean berasal
dari semua nilai pengamatan.
Soal
Latihan!
1.
Hasil ujian
pelajaran matematika 5 siswa adalah: 70, 69, 45, 80, dan 56. Berapakah
rata-rata hasil ujian 5 siswa tersebut?
Jawab:
Jumlah nilai
ujian kelima siswa itu adalah 70 + 69 + 45 + 80 + 56, dan banyaknya data adalah
5. Oleh karena itu rata-rata hasil ujian kelima siswa tersebut dapat dihitung
sebagai berikut:
R =
=
=
= 64
2. Nilai hasil ulangan matematika 20 siswa kelas enam MI
Al Falahiyah adalah sebagai berikut: 6, 7, 8, 6, 8, 9, 5, 7, 8, 8, 6, 8, 9, 7, 6, 8, 6, 6, 9, 8. Berapakah rata-rata nilai dari 20 siswa tersebut ?
Untuk soal seperti ini, caranya seperti nomor 1 yaitu tinggal
jumlahkan saja semua nilai kemudian dibagi 20.
Jawab:
R=
=
= 7,25
bisa juga diatur seperti ini:
Disamping harus menghitung seluruh jumlah nilai 145, harus
diteliti juga bahwa jumlah siswa dalam perkalian juga 20 >> 145 : 20 =
7,25
atau
lebih baik lagi bila data tersebut dibuat dalam bentuk tabel terlebih dahulu,
seperti ini:
R=
=
= 7,25
3.
Setelah tujuh kali
mengikuti ulangan matematika, Rio mendapatkan nilai sebagai berikut: 8, 9, 7,
10, 9, 10, dan 7. Agar Rio mendapat nilai rata-rata ulangannya 8,5 maka nilai
yang harus diperoleh Rio pada ulangan yang kedelapan adalah...
Jawab:
Misalkan
nilai ulangan kedelapan adalah x. Agar rata-rata ulangannya 8,5 maka:
Jadi, agar Rio mendapatkan nilai rata-rata ulangannya 8,5 maka
nilai yang harus diproleh Rio pada ulangan yang ke delapan adalah 8.
4.
Tabel data berat badan
siswa kelas VI disejikan dalam tabel berikut:
Berat Badan (kg)
|
Banyak Siswa
|
34
|
2
|
32
|
4
|
30
|
10
|
28
|
8
|
25
|
6
|
Tentukan
nilai rata-rata dari data tersebut!
Jawab:
Tambahkan
satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan hasil perkalian antara
berat badan dan banyak siswa.
Berat
Badan
|
Banyak
Siswa
|
Berat
Badan x Banyak Siswa
|
34
|
2
|
68
|
32
|
4
|
128
|
30
|
10
|
300
|
28
|
8
|
224
|
25
|
6
|
150
|
Jumlah
|
30
|
870
|
Rata-rata
dapa dihitung dengan rumus:
R
= 29
Jadi,
nilai rata-rata berat badan siswa kelas VI adalah 29 kg.
5.
Diketahui data nilai
ulangan Bahasa Indonesia sebagai berikut.
Nilai
|
Banyak
siswa
|
50
|
5
|
60
|
4
|
70
|
3
|
80
|
?
|
90
|
6
|
Jika
rata-rata dari data di atas adalah 72. Tentukan banyak siswa yang memperoleh
nilai 80!
Jawab:
Misalkan
yang mendapat nilai 80 sejumlah x orang. Tambahkan satu kolom di sebelah kanan,
selajnutnya diisi dengan hasil perkalian antara niali dan banyak siswa.
Nilai
|
Banyak
Siswa
|
Nilai
x Banyak Siswa
|
50
|
5
|
250
|
60
|
4
|
240
|
70
|
3
|
210
|
80
|
x
|
80x
|
90
|
6
|
540
|
Jumlah
|
18
+ x
|
1240
+ 80x
|
Rata-rata dapat dihitung dengan rumus:
Jadi,
banyak siswa yang memperoleh nilai 80 adalah 7 orang.
6.
Perhatikan data
berikut!
Nilai
|
Banyak Siswa
|
3
|
3
|
4
|
5
|
5
|
12
|
6
|
17
|
7
|
13
|
8
|
6
|
9
|
3
|
Tambahkan
satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan hasil perkalian antara
nilai dan banyak siswa.
Nilai
|
Banyak Siswa
|
Nilai x Banyak Siswa
|
3
|
3
|
9
|
4
|
6
|
24
|
5
|
12
|
60
|
6
|
17
|
102
|
7
|
13
|
91
|
8
|
7
|
56
|
9
|
2
|
18
|
Rata-rata
dapat dihitung dengan rumus:
Syarat
lulus adalah nilai lebih tinggi dari
Jadi,
banyak siswa yang lulus:
7
+2 = 9 anak.
7.
Perhatikan diagram
pengunjung warung selama enam hari di bawah!
Tentukan rata-rata pengunjung harian
warung!
Jawab:
Langkah-langkah
mencari rata-rata jika data disajikan dalam diagram batang adalah:
1.
Membaca frekuensi tiap
kategori
Perhatikan garis-garis
yang menghubungkan antara data dengan skala yang ada pada sumbu tegak. Garis
tersebut menunjukkan banyak data pada diagram batang. Apabila data berada
diantara dua satuan skala, kita bisa memperkirakan berapa angka pada skala.
2.
Mencari rata-rata dari
data
Rata-rata dihitung
dengan menggunakan:
Penyelesaian:
Jadi,
rata-rata pengunjung harian warung adalah 40 orang.
2.
Median
Median atau nilai tengah
merupakan nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan dari yang
terkecil. Oleh karena itu saat akan mengerjakan soal median, diharapkan untuk
mengurutkan datanya terlebih dahulu. Median dilambangkan dengan Me atau Md. Kegiatan
berikut ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menanamkan konsep median
untuk siswa.
a.
Mintalah dua orang
siswa untuk maju.
b.
Mintalah salah
seorang siswa untuk mengetes sebuah dadu sebanyak 7 kali, dan siswa yang lain
mencatat hasilnya di papan tulis.
c.
Siswa dipersilahkan
duduk ke kursi kembali. Mintalah siswa yang lainnya lagi untuk maju dan
mengurutkan data.
d.
Tanyakanlah pada
siswa nilai data yang mana yang letaknya di tengah.
e.
Berilah penjelasan
pada siswa bahwa nilai data yang letaknya di tengah itu disebut sebagai median.
Untuk menentukan
median, dapat digunakan tiga cara sebagai berikut:
1.
Menggunakan letak data
a.
Urutkan terlebih dahulu
data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b.
Perhatikan jumlah data
1)
Jumlah data ganjil
Median terletak pada
data ke-
Ketika
data berjumlah ganjil, maka nilai median bisa langsung dipastikan yaitu angka
yang terletak di tengah. Misalnya, jumlah data 15, maka angka yang mediannya
merupakan data ke -8 setelah data diurutkan.
2)
Jumlah data genap
Median terletak
diantara data ke- dan
data ke-
Misalnya,
data berjumlah 10. Maka urutkan data tersebut dan jumlahkan data kelima dan
keenam kemudian dibagi dengan angka 2.
Contoh:
2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10
Maka
mediannya adalah 8 + 8 dibagi 2 yang hasilnya adalah 8.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa:
Median data
genap =
2.
Menggunakan Pasangan
a.
Urutkan terlebih dahulu
data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b.
Buatlah pasangan
bilangan pertama dan terakhir. Bilangan pertama berjalandari depan dan bilangan
kedua berjalan dari belakang.
c.
Perhatikan jumlah data.
1)
Jumlah data ganjil
5
6 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9
Jika jumlah data
ganjil, maka median adalah bilangan yang tidak memiliki pasangan. Pada contoh
diatas, mediannya adalah 7.
2)
Jumlah data genap
5
6 6 6 6 6 6 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9
Jika, jumlah data
genap, maka median adalah jumlah pasangan yang paling tengah kemudian dibagi 2.
Pada contoh diatas mediannya adalah:
3.
Menggunakan Pencoretan
a.
Urutkan terlebih dahulu
data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b.
Lakukan pencoretan data
dari kiri dan dari kanan dengan tanda coretan yang berbeda dan jumlah coretan
yang sama.
c.
Perhatikan jumlah
data.
1)
Jumlah data ganjil
0, 1, 2, 4, 4, 4, 6, 6, 7, 7, 9
Jika
jumlah data ganjil, maka mediannya adalah nilai data yang tidak dicoret. Pada
contoh diatas mediannya adalah 4.
2) Jumlah
data genap
60, 60, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 90, 95
Jika
jumlah data genap, maka mediannya adalah jumlah dua data yang tercoret terakhir
kemudian dibagi 2. Pada contoh di atas mediannya adalah:
Soal
Latihan!
1. Hasil
ulangan susulan Matematika dari 10 siswa adalah sebagai berikut: 70, 60, 80,
90, 60, 80, 60, 50, 30, 70. Tentukan median dari ulangan susulan Matematika
tersebut!
Jawab:
Data diatas
diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 30, 50, 60, 60, 60, 70, 70, 80,
80, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikannya dengan cara pencoretan:
30,
50, 60, 60, 60, 70, 70, 80, 80, 90
Data diatas
merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah dari dua data yang
tercoret terakhir yaitu data ke-5 dan data ke-6 kemudian dibagi 2.
Me = = 65.
Jadi, median dari
data diatas adalah 65.
2.
Disajikan data
berikut: 7 7 6 8 8 6 7
5 7 6 9 8 6 7 9. Tentukan median dari data tersebut!
Jawab:
Data
diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7,
8, 8, 8, 9, 9. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan cara
pencoretan:
5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9
Data diatas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah nilai data
yang tidak tercoret yaitu terletak pada data ke-8 adalah 7. Jadi median dari
data di atas adalah 7.
3.
Berikut
ini terdapat data nilai matematika siswa kelas VIIA sebagai berikut: 85, 60, 90, 75, 68, 70, 80, 75, 65. Tentukan
median dari data tersebut!
Jawab:
Data
diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 60, 65, 68, 70, 75, 75, 80,
85, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan menggunakan cara pasangan:
60, 65, 68,
70, 75, 75, 80, 85, 90
Data di atas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah
bilangan yang tidak memiliki pasangan yaitu terletak pada data ke-5 adalah 75.
Jadi median dari data di atas adalah 75.
4.
Disajikan data berat
badan 10 siswa kelas 6 SD sebagai berikut: 25, 40, 33, 27, 45, 35, 30, 35, 27,
30. Tentukan median dari data tersebut!
Jawab:
Data di atas
diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 25, 27, 27, 30, 30, 33, 35, 35,
40, 45. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan menggunakan cara
pasangan:
25, 27, 27, 30, 30, 33, 35, 35, 40, 45
Data di atas
merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah pasangan yang paling
tengah kemudian dibagi 2. Sehingga : = 32,5
Jadi, median dari
data di atas adalah 32,5.
5.
Data penjualan buku
tulis di sebuah toko (dalam lusin) sebagai berikut: 23, 25, 34, 19, 20, 35, 40,
27, dan 29. Tentukan median penjualan buku tulis tersebut!
Jawab:
Jika data diurutkan
dari kecil ke besar, maka akan diperoleh susunan sebagai berikut:
Data ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
Nilai
|
19
|
20
|
23
|
25
|
27
|
29
|
34
|
35
|
40
|
Karena jumlah datanya ganjil (n = 9), maka
median terletak pada data ke-
Data
ke-5 pada data diatas bernilai 27.
Jadi,
Median dari data diatas adalah 27.
6.
Data jumlah korban
kecelakaan lalu lintas di kota X dalam satu tahun sebagai berikut: 8, 8, 5, 6,
7, 8, 5, 6, 8, 10, 4, dan 7. Tentukan median
data tersebut!
Jawab:
Jika
data diurutkan dari kecil ke besar maka akan diperoleh susunan sebagai berikut:
Data ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Nilai
|
4
|
5
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
8
|
8
|
8
|
8
|
10
|
Karena
jumlah datanya genap (n = 12), maka median terletak diantara data ke dan data ke +1, atau terletak diantara data = = 6, dan data ke +1 =
+ 1 = 7
data
ke-6 pada data di atas bernilai 7 dan data ke-7 pada data di atas bernilai 7.
Jadi, median dari data di atas adalah: = 7.
3. Modus
Modus
adalah data yang paling sering muncul,
atau data yang mempunyai frekuensi terbesar. Untuk menyatakan fenomena
yang paling banyak terjadi atau paling banyak terdapat digunakan ukuran modus.
Contohnya kalimat berikut:
a.
“Kebanyakan
kematian di Indonesia disebabkan penyakit demam berdarah”.
b.
Pada umumnya
penyebab kecelakaan lalu lintas adalah faktor kecerobohan.
c.
Di kelas kebanyakan
siswa membawa kendaraan sendiri.
Istilah kebanyakan, pada
umumnya kalimat di atas sebenarnya menyatakan modus yaitu modus dari penyebab
kematian-kematian di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas dan cara siswa
sampai di sekolah. Kegiatan berikut ini dapat dijadikan pertimbangan dalam
mengajarkan konsep modus kepada siswa:
a.
Mintalah
masing-masing siswa untuk membawa sebuah dadu.
b.
Mintalah siswa
mengetes (melempar) dadunya masing-masing 10 kali dan mencatat hasil-hasil yang
muncul. Anggap sebagai data.
c.
Bertanyalah pada
siswa angka berapa yang paling sering muncul.
d.
Jelaskan pada siswa
bahwa angka yang paling sering muncul itu disebut modus data, dalam hal ini
merupakan modus dari pengetesan 10 kali dadu.
Beberapa kemungkinan tentang modus suatu gugus data:
a. Apabila pada sekumpulan data terdapat satu modus, maka
gugus data tersebut dikatakan unimodus.
b. Apabila pada sekumpulan data terdapat dua modus, maka
gugus data tersebut dikatakan bimodus.
c. Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua
modus, maka gugus data tersebut dikatakan multimodus.
d. Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat modus,
maka gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.
Meskipun suatu gugus data mungkin saja tidak memiliki
modus, namun pada suatu distribusi data kontinyu, modus dapat ditentukan secara
analitis.
a. Untuk gugus data yang distribusinya simetris, nilai
mean, median dan modus semuanya sama.
b. Untuk distribusi miring ke kiri (negatively skewed):
mean < median < modus
c. Untuk distribusi miring ke kanan (positively skewed):
terjadi hal yang sebaliknya, yaitu mean > median > modus.
Hubungan antara ketiga ukuran
tendensi sentral untuk data yang tidak berdistribusi normal, namun hampir
simetris dapat didekati dengan menggunakan rumus empiris berikut:
Mean – Mode = 3 (Mean – Median)
Soal
Latihan!
1. Berapa modus dari nilai ujian matematika kelas 6 SD
berikut ini:
a. 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
b. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
c. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9.
d. 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9.
e. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Jawab:
a. 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 7 (frekuensi terbanyak = 3), sehingga
Modus (M) = 7. Gugus data tersebut dikatakan unimodus karena mempunyai satu modus.
b. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 7 (masing-masing muncul 3
kali), sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 7. Gugus data tersebut dikatakan
bimodus karena mempunyai dua modus. Karena ke-2 modus tersebut nilainya
berurutan, modus sering dihitung dengan menghitung nilai rata-rata keduanya, ½
(6+7) = 6,5.
c. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 8 (masing-masing muncul 3
kali), sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 8. Gugus data tersebut dikatakan
bimodus karena mempunyai dua modus. Nilai modus tunggal tidak dapat dihitung
karena ke-2 modus tersebut tidak berurutan.
d. 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 5, 7 dan 8 (masing-masing muncul 2
kali), sehingga Modusnya ada tiga, yaitu 5, 7 dan 8. Gugus data tersebut
dikatakan multimodus karena modusnya lebih dari dua.
e. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Pada gugus data tersebut, semua frekuensi data sama, masing-masing muncul
satu kali, sehingga gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai modusnya.
2. Hasil nilai ulangan matematika 20 siswa kelas enam MI
Al Falahiyah adalah sebagai berikut: 6, 7, 8, 6, 8, 9, 5, 7, 8, 8, 6, 8, 9, 7, 6, 8, 6, 6, 9, 8. Tentukan modus dari perolehan nilai tersebut!
Jawab:
Cari saja obyek nilai yang paling banyak atau cari
saja angka yang paling banyak muncul:
Nilai 5 ada 1 siswa
Nilai 6 ada 6 siswa
Nilai 7 ada 3 siswa
Nilai 8 ada 7 siswa
Nilai 9 ada 3 siswa
atau dibuat sebuah tabel :
Perolehan Nilai yang paling banyak adalah nilai 8,
yaitu ada 7 siswa, berarti Modus dari 6, 7, 8, 6, 8, 9, 5, 7, 8, 8, 6, 8, 9, 7,
6, 8, 6, 6, 9, 8 adalah 8.
3.
Tetukan modus dari
data berikut: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10.
Jawab:
Angka
yang sering muncul adalah angka 8 dan angka 8 merupakan nilai modus. Sebab
angka 8 keluar sebanyak 3 kali dibandingkan data yang lainnya yang hanya keluar
1 kali.
4.
Terdapat 10 nilai
data berikut ini: 70, 65, 80, 60, 75, 65, 65, 50, 65, 70. Tentukan modusnya!
Jawab:
Nilai data
yang paling sering muncul adalah 65 yang muncul sebanyak 4 kali. Jadi, modus
data tersebut adalah 65.
Pasti
Bisa!
1.
Dari 10 kali
ulangan IPA, Eti memperoleh nilai 70 60 75 57 80 65 83 70 70 70. Tentukan:
a.
Nilai terendah d. modus
b.
Nilai tertinggi e. median
c.
Nilai rata-rata
(mean)
2.
Hasil penjualan
barang di koperasi sekolah sebagai berikut:
Hari senin = Rp 132.000,00
Hari selasa = Rp 198.000,00
Hari rabu = Rp 174.000,00
Hari kamis = Rp 162.000,00
Hari jumat = Rp 126.000,00
Hari sabtu = Rp 90.000,00
a.
Berapa rupiah hasil
penjualan selama 6 hari?
b.
Berapa rupiah
rata-rata hasil penjualan 1 hari?
3.
Berikut adalah
hasil penimbangan berat badan siswa kelas 6 sebagai berikut:
2 orang
beratnya @ 22 kg
4 orang beratnya
@ 24 kg
5 orang
beratnya @ 25 kg
7 orang
beratnya @ 26 kg
6 orang
beratnya @ 27 kg
5 orang
beratnya @ 28 kg
1 orang
beratnya @ 31 kg
a.
Berapa banyak siswa
kelas 6?
b.
Berapa kg rata-rata
berat badan siswa kelas 6?
c.
Berapa modusnya?
d.
Berapa kg selisih berat
badan terberat dan terendah?
e.
Berapa mediannya?
4.
Erika melempar dadu
sebanyak beberapa kali, sehinggah muncul mata dadu:
5 5 2 3 4 6 1 5 4 3
2 4 3 2 3 3 1 2 5 6
5 4 3 4 1 2 2 5 6 6
a. Tentukan modusnya!
b. Tentukan rata-rata pelemparannya!
c. Tentukan mediannya!
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengolahan data yang
dipelajari pada bab ini adalah nilai tertinggi dan terendah, rata-rata, median,
dan modus. Dimana rata-rata yang sering disebut dengan mean dan merupakan nilai
rata-rata dari sekumpulan data. Modus merupakan nilai yang sering atau paling
banyak muncul. Median merupakan nilai tengah dari sekumpulan data yang telah
diurutkan dari data yang terkecil hinggah terbesar.
Untuk mementukan mean
menggunakan rumus Untuk menentukan median atau
nilai tengah menggunakan rumus dengan ketentuan:
a.
Jumlah data ganjil, Median terletak pada
data ke-
b.
Jumlah data genap, Median terletak
diantara data ke- dan
data ke- dengan menggunakan rumus: .
Sedangkan untuk menentukan modus yaitu dengan
mencari data yang sering muncul. Modus dibedakan menjadi unimodus, bimodus,
multimodus, dan data yang tidak mempunyai modus.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,
Lusia Tri, dan P.Sunardi. 2009. Matematika
untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta: Swadaya Murni.
Karim,
Muchtar Abdul. 2009. Pendidikan
Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sumanto
Y.D, Kusumawati Heny, Nur Aksin. 2008. Gemar
Matematika 6. Jakarta: P.T Intan Pariwara.
Hindayani.
Rangkuman materi mean, median, dan modus. 2014. http://hindayani.com/rangkuman-materi-mean-median-modus-dan-contoh/
0 komentar:
Posting Komentar