MAKALAH
MERANCANG PERENCANAAN
PELAKSANAAN
BIMBINGAN KARIR DI SD SECARA
KOMPERHENSIF
BESERTA CONTOH KONKRITNYA
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bimbingan Konseling” yang dibina oleh
Dr. Nanik
Yuliati, M.Pd
Oleh :
EKA NOVITASARI
150210204028
KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Merancang
Perencanaan Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD Secara Komperhensif Beserta
Contoh Konkritnya”. Ada pun tujuan kami membuat makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah BIMBINGAN KONSELING.
Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Nanik Yuliati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling yang telah memberikan pembinaan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Jember, 19 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ...............................................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah .........................................................................................................
2
1.3
Tujuan Penelitian ...........................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bimbingan Karir ..........................................................................................
3
2.2
Tujuan Bimbingan Karir ................................................................................................
4
2.3
Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir
Murid SD .......................................... 5
2.4
Teknik
Bimbingan Karir bagi Murid SD .......................................................................
6
2.5
Perencanaan
Bimbingan
Karier di SD Secara Komperhensif ........................................
6
A.
Perkembangan
dan Kematangan Karir Anak Usia Sekolah Dasar ..............................
7
B.
Materi Layanan
Bimbingan dan Koseling di Sekolah Dasar ...................................... 9
2.6
Contoh Konkrit Perencanaan
Pelaksanaaan Bimbingan Karir di SD ...........................
11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ..........................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi
dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, mengarahkan murid sedini
mungkin mengenal karir merupakan upaya strategis dalam mempersiapkan generasi
yang tangguh.
Mungkin ada pihak-pihak
yang masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan bimbingan karir di SD,
namun dengan tahapan inilah justru karakteristik perkembangan karir bagi murid
SD dapat memberikan wawasan kepada kita semua, bahwa dalam tahap perkembangan
anak ada titik rawan yang dapat diintervensi sacara efektif.
Pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya, maka diperlukan perencanaan karir secara
matang. Dalam konteks pendidikan upaya membantu siswa dalam merencanakan
pemilihan jabatan atau pekerjaan di masa mendatang secara tepat merupakan aspek
yang sangat krusial, sehingga telah menempatkan pentingnya layanan bimbingan
karir bagi siswa sebagai bagian integral dari layanan bimbingan dan konseling
di sekolah. Bahkan, apabila ditinjau dari perspektif sejarah lahirnya bimbingan
dan konseling tidak lepas dari upaya untuk membantu siswa-siswa mendapatkan
lapangan kerja yang cocok sesudah mereka meninggalkan bangku sekolah, melalui
gerakan bimbingan karir.
Secara social
orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang
tidak bekerja. Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis
akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi
wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki
individu.
Pekerjaan tidak
serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment)
menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson,
1985); sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau
jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi
seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya
hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan
yang sifatnya sementara waktu.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan
Bimbingan Karier?
2.
Jelaskan tujuan Bimbingan
Karier!
3.
Bagaimana tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD?
4.
Apa saja teknik Bimbingan Karir bagi murid SD?
5.
Bagaimanakah perencanaan bimbingan karir secara
komperhensif?
6.
Bagaimana contoh konkrit perencanaan pelaksanaaan bimbingan karir di SD?
1.3
Tujuan
Penelitian
a.
Megetahui
pengertian dari bimbingan karier
b.
Mengetahui
tujuan dari bimbingan karier
c.
Mengetahui tahapan dan
karakteristik perkembangan karir murid SD
d.
Mengetahui teknik
Bimbingan Karir bagi murid
SD
e.
Mengetahui
perencanaan bimbingan karir secara komperhensif
f.
Mengetahui contoh konkrit perencanaan pelaksanaaan bimbingan karir di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Bimbingan Karir
Karir adalah pekerjaan,
profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh
kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak
sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang
bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian
diperlukannya bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut.
Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Oleh
karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik khususnya berkaitan
dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan bimbingan karir secara
bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui apa yang akan dipilihnya,
melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia pekerjaan.
Donald D. Super (1975)
mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk
mengembangkan penerimaan kesatuan dan
gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan
ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu
untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan
menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Widiadmojo (2000:3)
mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang bertujuan untuk mengenal, memahami, dan
mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih
lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar siswa mengenal
konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal
jabatan karier yang ada.
Berdasarkan beberapa definisi
yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh
pengertian bahwa bimbingan
karier adalah kegiatan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri
terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya sehingga dapat mengembangkan
dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier
yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Mengapa
kita menanamkan bimbingan karir, bukan bimbingan jabatan? Ada tiga hal yang
mendasari alasan ini. Pertama istilah karir dikemukakan cenderung lebih popule
dewasa ini dari pada istilah jabatan, kedua bahwa istilah karir lebih inklusif
daripada istilah jabatan, dan yang ketiga istilah bimbingan diartikan secara
luas, sehingga didalamnya akan menyangkut pula masalah proses pengambilan
keputusan dan penyesuaian karir.
Bimbingan karir di SD diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya,
pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir disekolah dasar
juga berkaitan erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang
disukai dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan
sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan
bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam
bimbingan belajar, pribadi, maupun social akan mendukung perkembangan karir
peserta didik.
2.2
Tujuan Bimbingan
Karir
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1989), tujuan pelaksanaan Bimbingan Karir di
Sekolah adalah agar siswa dapat :
a.
Meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self concept)
b.
Meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja
c.
Mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan
lapangan kerja dalam persiapan memasukinya
d.
Meningkatkan ketrampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tenntang
jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja
e.
Menguasai ketrampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berprakarsa dan lain
sebagainya
International Labour Office
(2010) merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir terkait
erat dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat menghadapi masa
depan karir mereka yaitu :
a.
Kesadaran diri atau pengenalan diri
sendiri
b.
Kesadaran akan kesempatan bekerja
c.
Pembuatan keputusan pendidikan dan karir
d.
Pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja
Sedangkan menurut Bimo
Walgito (2010), tujuan bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar
:
a.
Dapat
memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya
b.
Memahami
dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam masyarakat.
c.
Mengetahui
jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan potensi yang ada pada
dirinya
d.
Menemukan
hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar untuk mengatasi
e.
hambatan
tersebut
f.
Para
siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir dan kehidupan yang
sesuai atau serasi
Bimbingan karir merupakan
usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri
sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang
ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa
dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan
kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya dan apabila muncul
hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
2.3
Tahapan
dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
a.
Perkembangan
terjadi sepanjang hidup manusia.
b.
Perkembangan
individu dipengaruhi oleh factor pembawaan dan lingkungan.
c.
Perkembangan adalah
proses yang continue
d.
Program
perkembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap
perkembangan tertentu.
e.
Perkembangan
individu mencangkup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang
dunianya.
f.
Perkembangan
individual, sehingga adanya keragaman individual program intervensi termaksud
bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Berikut adalah penjelasan elemen-elemen perkembangan karir:
a.
Kesadaran diri;
yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan
dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan mempermudah
keputusan karir yang efektif.
b.
Kesadaran
pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan
dasar dan pengusaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c.
Kesadaran karir:
murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan
pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dunia kerja.
d.
Kesadaran ekonomis;
memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e.
Pengambilan
keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal
mengidentifikasikan alternative, memilih alternative yang konsisten dengan
tujuan dan implementasi keputusan tersebut
f.
Kompentensi awal;
mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g.
Apresiasi dan
sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun
social.
2.4
Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
a.
Terpadu
dalam KBM
Teknik
ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksanaan bimbingan
di SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi
kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
b.
Paket
Bimbingan Karir
Paket bimbingan karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket
terdiri dari satu topic dan sub topic pembahasan.
2.5
Perencanaan
Bimbingan Karier di SD Secara Komperhensif
Salah
satu pendekatan konseling karir adalah konseling karir komprehensif yaitu gabungan
dari beberapa pendekatan bagi konseling yang
memiliki permasalahan karir yang kompleks atau dapat juga dikatakan konseling
karir integrative. Proses konseling komprehensif yaitu meliputi persiapan untuk tahap pertama proses konseling karier adalah diagnosis,
tahap pertengahan dari proses konseling karier mempergunakan waktu untuk
mengklarifikasi dan menspesifikasikan masalah. Proses dari konseling karier
mencapai puncaknya dalam tahapan bahwa dia bisa menggolongkan pemecahan masalah
secara mudah.
Tahap pertama dari proses konseling karir adalah diagnosis. Baik
penelitian dan data nontest dikumpulkan oleh konselor, tidak hanya untuk
mengidentifikasi parameter masalah peserta didik, tetapi juga untuk mengetahui
peserta didik. Fokusnya adalah pada eksplorasi luas masalah penyajian, dan
faktor latar belakang yang mungkin disebabkan hal itu. Tahap tengah dalam
proses konseling karir menempati sebagian besar waktu bahwa peserta didik dan
konselor menghabiskan waktu bersama. Ini adalah saat klarifikasi masalah dan
spesifikasi. Peserta didik dan konselor bersama-sama mengidentifikasi sikap dan
perilaku dalam masalah karir yang mengganggu dengan proses pengambilan
keputusan dan bersama-sama mereka survei berbagai solusi yang mungkin.
Proses konseling karir berpuncak dalam tahap yang terbaik dapat
dicirikan sebagai penyelesaian masalah. Jika peserta didik telah menjadi sadar
akan sifat masalahnya dan telah menjadi aktif terlibat dalam penyelesaiannya,
maka konseling karir berubah menjadi pertimbangan dari apa yang harus dilakukan
peserta didik.
A. Perkembangan
dan Kematangan Karir Anak Usia Sekolah Dasar
1.
Perkembangan
dan kematangan karir anak SD
Menurut
Super (Trasidi : 2007) perkembangan karir anak usia dari usia 0-15 tahun adalah
berada pada tahap pertumbuhan (Grow), kematangan karir anak usia SD
dimulai dari adanya dorongan ingin tahu atau kecurigaan-kecurigaan yang
mendorong anak untuk mengekplorasi lingkungannya (Curiosity). Tahapan selanjutnya adalah
anak melakukan ekplorasi untuk mendapatkan
informasi dan sumber informasi, sumbernya adalah figur-figur yang menandai idolanya (eksploration). Setelah anak dapat mengekplorasi lingkungannya, anak akan bergantung pada
figur-figur yag menjadi idolanya, pada tahap ini anak belajar mengontrol diri
yang berasal dari nilai-nilai yang berkembang di lingkungannya (Key Figure). Peniruan-peniruan ini akan
berkembang menjadi minat, dalam tahap ini fantasi anak meningkat seiring dengan
informasi yang didapatkan (Developmentl interest). Setelah
anak memiliki minat maka anak akan belajar mengambil keputusan berdasarkan
perspektifnya terhadap suatu pekerjaan dan hrapannya dimasa depan (Time
Perspektif. Tahapan
terakhir pada masa ini adalah tahapan perkembangan konsep diri, konsep diri ini berasal dari
upaya anak mengeksplorasi lingkungan yang menjadi media pembelajaran kearah
memperoleh informasi karir, peniruan, menemukan figur orang dewasa yang sesuai
dengan pengembangan minat
2.
Indikator-indikator
kematangan karir anak SD
Istilah kematangan karir untuk siswa Sekolah Dasar adalah kesadaran
karir (career awareness) karena pada tahap ini anak masih berada pada tingkatan
kesadaran sebagai bentuk kematangan karir pda tahapannya. Kompetensi karir
siswa Sekolah Dasar antara lain :
a.
Pentingnya
pengetahuan konsep diri yang positif tentang perkembangan karir
b.
Keterampilan
berinteraksi dengan orang lain
c.
Kesaran
pentingnya perkembangan emosi dan fisik pembuatan keputusan karir
d.
Kesadaran
pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
e.
Kesadaran
hubungan antara pekerjaan dan belajar
f.
Keterampilan
untuk memahami dan menggunakan informasi karir
g.
Kesadaran
hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan
kesempatan karir
h.
Kesadaran
bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhn di masyarakat
i.
Memahami
bagaimana cara mengambil keputusan dan memilih alternative berdasarkan
pendidikan dan tujuan karir
j.
Kesadaran
hubungan antara peran dalam kehidupan dan tujuan karir
k.
Kesadaran
tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-lai dna perempuan
l.
Kesadaran
terhadap proses perencanaan karir
3.
Program
Bimbingan dan Konseling Karir di Sekolah Dasar
Super dalam modul Uman Suherman menjelaskan bahwa pada usia Sekolah
Dasar dalam perkembangan karirnya memasuli tahap curiosity, yaitu tahap seorang anak mulai mengeksplorasi informasi yang telah diberikan.
Proses kematangan (kesadaran) karir pada anak-anak adalah dengan mengembangkan
cara-cara untuk mengontrol perilaku mereka dengan mendengarkan diri mereka
sendiri dan orang lain. Sedangkan untuk membuat keputusan karir, seorang anak membutuhkan
untuk mengembangkan perspekifnya tentang masa depan. Dalam perkembangan karirnya, anak-anak diberikan dengan cara pemberian informasi
karir, memberikan model yang ada disekitarnya (orangtua), dn mengembangkn minat yang diinginkan.
B. Materi Layanan
Bimbingan dan Koseling di Sekolah Dasar
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, melalui Direktorat Pendidikan Dasar, telah menerbitkan buku Pedoman
Bimbingan dan Penyuluhan Siswa di Sekolah Dasar dalam rangka pelaksanaan
Kurikulum tahun 1994. Dalam buku pedoman itu disebutkan bahwa isi layanan
bimbingan di Sekolah Dasar ada tiga, yaitu: (1) bimbingan pribadi-sosial, (2)
bimbingan belajar, dan (3) bimbingan karier. Jadi jelaslah bahwa secara formal
dan legal program bimbingan karier harus sudah diberikan sejak usia sekolah
dasar.
Lebih jauh dijelaskan secara rinci pada buku Pedoman
Bimbingan dan Penyuluhan tersebut mengenai isi bimbingan karier untuk
kelas-kelas rendah (kelas 1,2, dan 3) maupun untuk kelas-kelas tinggi (kelas
4,5, dan 6) sebagai berikut :
Isi bimbingan karier untuk kelas-kelas rendah (dikutip
dari Pedoman BP-SD, 1994, hal. 16-17):
1.
Mengenalkan perbedaan
antar kawan sebaya
2.
Menggambarkan
perkembangan diri siswa
3.
Menjelaskan bahwa
bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan;
4.
Mengenalkan ketrampilan
yang dimiliki siswa
5.
Menjelaskan macam-macam
pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah
6.
Menggambarkan kegiatan
setelah tamat SD
7.
Mengenalkan macam-macam
pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
8.
Mengenalkan
kegiatan-kegiatan yang menarik
9.
Mengenalkan alasan
orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah
10.
Menjelaskan bahwa kehidupan
masa depan dapat direncanakan sejak sekarang
11.
Mengenalkan bahwa
seseorang dapat memiliki banyak peran
12.
Menjelaskan bahwa
pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
Isi
bimbingan karier untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.19-20)
adalah:
1.
Menjelaskan
manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil
2.
Melatih
siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang
3.
Membimbing
diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria
4.
Menjelaskan
jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
5.
Melatih
siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun
kelak
6.
Membimbing
siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya
7.
Menjelaskan
tentang pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan
8.
Membimbing
siswa untuk memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat mempengaruhi
karier
9.
Melatih
siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa
10.
Membimbing
siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak
11.
Melatih
siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan
12.
Mengenalkan
bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi
13.
Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Setelah memahami materi bimbingan karier yang harus diberikan di SD,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem
penilaian Bimbingan Karier. Mengenai waktu pelaksaan bimbingan karier dapat
diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan
jam khusus untuk keperluan bimbingan karier ini. Untuk tingkat SD kiranya lebih
praktis jika bimbingan karier diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang
tersedia. Jika cara ini yang dipilih, maka semua guru kelas dan semua guru
bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karier. Dalam setiap pelajaran
yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan
pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap
perkembangan karier anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka
penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.
Tempat pelaksanaan bimbingan karier dapat di mana saja, misalnya di
dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat kerja yang sesuai dengan topik
yang yang dibahas. Penentuan tempat juga bergantung pada fasilitas yang
dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar-gambar, film, atau video, barangkali lebih
cocok menggunakan ruang audio visual kalau memang ada. Teknik pelaksanaan juga
dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual, tergantung dari
kebutuhan dan tujuan. Dapat juga dengan cara alih tangan (referal), artinya minta bantuan orang
lain yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan bimbingan karier. Demikian juga
metode dan peralatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan topik pembicaraan dan
tingkat perkembangan anak.
2.6
Contoh Konkrit Perencanaan Pelaksanaaan Bimbingan Karir di SD
Masa Sekolah
Dasar merupakan tahapan fantasi dimana dilalui pada usia 0-11 tahun. ada
tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah
besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat,
guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain
dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan
peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka.
Jabatan
atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan
maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak
mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari
pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan
yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu
cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau
menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik.
Dalam
tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan
obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang
sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama
sekali tidak mengikat.
Guru menerangkan pelajaran dengan tema kesukaan atau cita-cita. Disitu
siswa diharuskan untuk berfikir apa sekiranya yang ia sukai dan yang ia
inginkan melalui tokoh-tokoh yang sering mereka lihat. Setelah itu guru meminta
siswanya untuk menceritakan kesukaan atau cita-cita yang ia inginkan. Setelah
siswa itu bercerita guru bisa mengambil kesimpulan dan mengarahkan bagaimana
cara dia bisa meraihnya. Dari pembelajaran itu guru bisa membimbing siswanya
kearah yang ia inginkan.
Selain cara itu guru bisa mengajak siswanya berwisata ke tempat-tempat yang
sekiranya itu memperlihatkan pekerjaan seseorang. Jadi siswa mengetahui secara
langsung suatu pekerjaan tertentu bagaimana cara melakukannya dan baik buruknya
pada pekerjaan tersebut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan
karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier
yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Bimbingan
karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada
dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan
apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu.
Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau
karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya.. dan apabila muncul
hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
Masa Sekolah
Dasar merupakan tahapan fantasi yang dilalui pada usia 0-11 tahun dimana mereka
berimajinasi kelak jika sudah besar ia akan menjadi seperti apa. Hal ini masih
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yaitu dari keseharian yang mereka lihat
seperti guru, petani, dokter, polisi dan lain-lain. Media elektronik juga
mempengaruhi pengetahuannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Walgito, B. 2010. Bimbingan Konseling Studi dan Karier.
Yogyakarta: Andi
Endriani, A. 2011. Prinsip-prinsip Bimbingan Karir
Endriani, A. 2011. Prinsip-prinsip Bimbingan Karir
Hendra, H.2013. Konsep Bimbingan dan Konseling Karir.
http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/prinsip-prinsip-bimbingan-karir.html
http://oneboyariyanta.blogspot.com/2014/01/bimbingan-karir-anak-sd.html
http://bk13124-terra.blogspot.com/2015/01/konsep-dasar-bimbingan-konseling-karir.html
http://bk13124-terra.blogspot.com/2015/01/konsep-dasar-bimbingan-konseling-karir.html
http://rouf-artikel.blogspot.com/2013/07/bimbingan-karir.html
Muslihudin, dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling (Makalah).
Bandung : LPMP Jawa Barat.
http://www.google.com
/bimbingan karier di sekolah
0 komentar:
Posting Komentar