MAKALAH
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
DALAM KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 (KTSP) DI SEKOLAH DASAR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia” yang dibina oleh Dra. Suhartiningsih, M. Pd.
Oleh:
Kelompok 3/ Kelas B
1.
SITI NUR GUMILANG (150210204016)
2.
EKA NOVITASARI (150210204028)
3.
FIRDA AMELIA SAFITRI (150210204043)
4.
ENDAH PUTRI TANJUNG. S. (150210204049)
5.
FARISIA PRATIWI UMAMI (150210204051)
6.
MUZRIKATIN NURIS. S. (150210204058)
7.
YULY ROUDHOTUL. H. (150210204073)
8.
MEGA ANUGRAH (150210204112)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU
PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas ke
hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Langkah-Langkah
Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 (KTSP) di Sekolah Dasar” ini dengan tepat waktu.
Ada pun tujuan kami
membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Atas dukungan moral dan materiil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suhartiningsih,
M. Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang telah
memberikan pembinaan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Jember, 27 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1
Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan
...................................................................................... 1
1.4
Metode Penulisan
..................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1 Pengertian Kurikulum .............................................................................. 3
2.2
Kelebihan dan
Kelemahan KTSP dan K-13 ............................................ 5
2.3
Evaluasi
Pembelajaran ............................................................................. 9
2.4
Perbedaan KTSP
dengan K-13 ................................................................ 9
2.5
Langkah-Langkah
Pembelajaran Kurikulum ............................................ 11
BAB III PENUTUP....................................................................................... 15
3.1
Kesimpulan ............................................................................................... 15
3.2
Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum
Pengertian
kurikulumoleh beberapa ahli:
1.
Dr. H.
Nana Sudjana (2005), kurikulum
merupakan niat & harapan yang dituangkan ke dalam bentuk rencana maupun
program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum
sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar
mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta
didik.
2.
Prof. Drs. H. Darkir, menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan
pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program
pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar
dan juga pengalaman belajar.
3.
Hamid Hasan (1988), berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari 4 sudut yakni:
a. Kurikulum sebagai suatu ide; yang
dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian;
b.
Sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, didalamnya berisi tentang tujuan,
bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat atau media, dan waktu pembelajaran;
c.
Sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yakni dalam bentuk praktek
pembelajaran;
d.
Sebagai suatu hasil, yaitu konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan, melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap
peserta didik.
4.
UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum merupakan
seperangkat rencana & sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan
ajar & cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
Jadi, dapat saya simpulkan bahwa kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang
berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Secara historis, yang dimaksud dengan kurikulum sejak tahun 1633 M sampai
akhir abad XIX dipahami sebagai sejumlah materi ajar yang harus ditempuh dan
dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Kurikulum
dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta staf. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran bermuatan
tujuan yang ingin dicapai, materi yang disajikan, aktifitas pembelajaran, media
dan sarana yang digunakan dan juga jadwal kegiatan. Di Indonesia kurikulum
dipahami sesuai dengan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional di atas yaitu, seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Dari pembahasan mengenai pengertian kurikulum yang diuraikan panjang-lebar
di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum dalam perkembangannya dimaknai dengan
tiga pemahaman berbeda, yaitu:
a.
Kurikulum yang menekankan
pada materi pembelajaran (course of study).
b.
Kurikulum sebagai pengalaman
pembelajaran (educative experience)
c.
Kurikulum sebagai
perencanaan pembelajaran (plan for learning).
Kurikulum dan aplikasinya di Indonesia senantiasa mengalami perubahan mengikuti perkembangan sosial, politik, kebutuhan terhadap pendidikan
dan perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi. Sehubungan dengan itu, dalam UU
SBN secara jelas menyebutkan bahwa kurikulum dipahami dengan makna ”seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Secara ideal, Kurikulum yang dipahami
sebagai perencanaan pembelajaran ini disusun untuk dapat meningkatkan
kompetensi peserta didik dalam tiga aspek utama kehidupan manusia yaitu:
a.
Memperkuat spiritual.
b.
Mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat memenuhi tanggang jawab, dan.
c.
Mengasah kepekaan sosial.
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan
2. Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan
sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi:
·
Jenis program pendidikan yang
harus dilaksanakan
·
Cara menyelenggarakan setiap
jenis program pendidikan
·
Orang yang bertanggung jawab dan
melaksanakan program pendidikan.
2.2 Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum
KTSP dan K-13
KELEBIHAN & KELEMAHAN
|
|
Kurikulum 2006 (KTSP)
|
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
|
Kelebihan :
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk
kegagalan pelaksaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman
kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat
|
Kelebihan :
1. Melatih anak lebih peka terhadap lingkungan (alam
dan sosial), karena belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi
dilingkungan sekolah dan masyarakat.
2. Membiasakan anak berpikir lebih kreatif dan kritis
dengan
|
Kelebihan:
kepada situasi rill di lapangan, dan kurang
menghargai potensi keunggulan lokal.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak
manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel
bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran
tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah
kawasan wisaata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris,
sebagai ketermpilan hidup.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat
padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak.
|
Kelebihan:
menggunakan daya nalarnya, mengingat dalam proses pembelajarannya yang
semula ditekankan pada kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, namun
dalam rancangan KURTILAS dilengkapi lagi dengan proses Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan dan mencipta.
3. Adanya Keterbukaan dan Transparansi dalam penilaian
oleh guru kepada anak melalui penilaian otentik.
|
Kelebihan:
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada
sekolah–sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
6. Guru sebagai pengajar, pembimbing, Pelatih dan
pengembang kurikulum.
7. Guru sebagai fasilitator yang bertugas
mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
8. Menggunakan berbagai sumber belajar.
9. Kegiatan belajar lebih bervariasi, dinamis dan
menyenangkan.
|
Kelebihan:
|
Kelemahan :
1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP
pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan
sekolah.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana
pendukung.
3. Sebagai pelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
4. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif baik konsepnya, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.
5. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.
|
Kelemahan :
1. KURTILAS menuntut kompetensi dan skill guru yang
baik, terutama dalam memadukan berbagai keterampilan (soft skill dan hard skill)
dalam setiap pembelajaran, keterampilan dalam mengembangkan mata pelajaran
berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, melakukan penilaian otentik, dan
yang paling utama adalah keterbukaan dari guru.
2. Anggaran yang cukup besar dalam mempersiapkan guru
akan menjadi sia–sia jika tidak dirancang secara matang. Siapa yang akan
memberikan pelatihan, lembaga mana yang akan ditugasi untuk mengelola
pelatihan guru, dan banyak lagi. Mengingat, diklat–diklat yang selama ini
dilakukan nampaknya tidak efektif menghasilkan guru yang profesional,
kreatif, dan inovatif. Transformasi dari paradigma teacher center ke student
center selama ini tidak berjalan sesuai harapan.
3. Pemilihan calon instruktur, harus benar–benar
dilakukan secara transparan dan terseleksi melalui seleksi kompetensi.
Pemilihan instruktur untuk melatih guru seperti ini memerlukan waktu yang
tidak singkat, mengingat harus ada seleksi awal dan seleksi akhir.
|
2.3 Evaluasi Pembelajaran
EVALUASI PEMBELAJARAN
|
|
Kurikulum 2006 (KTSP)
|
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
|
1. Berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output
2. Meningkatkan aspek kognitif test menjadi cara
penilaian yang dominan.
3. Standar Penilaian lebih dominan pada aspek
pengetahuan
|
1. Berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan
output.
2. Kurikulum menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proposional penilaian test dan portopolio saling
melengkapi.
3. Standar penilaian menggunakan penilaian otentik
yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil
|
2.4 Perbedaan Kurikulum 2006 (KTSP)
dengan Kurikuluk 2013
PERBEDAAN
|
|
Kurikulum 2006 (KTSP)
|
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
|
1. Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melalui
Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan Standar Kompetensi
Kelulusan (SKL) melalui Pemendiknas No 23 Tahun 2006.
2. Lebih menekankan pada aspek pengetahuan.
3. Dijenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I – III.
4. Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata
pelajaran lebih banyak di banding KURTILAS.
5. Standar proses pembelajaran terdiri dari Eksplorasi,
Elaborasi, dan Konfirmasi.
6. TIK sebagai mata pelajaran.
7. Penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan.
8. Pramuka bukan ekstrakulikuler wajib.
9. BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa.
|
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditentukan terlebih
dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan
Standar Isi, yang berbentuk kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permedikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013.
2. Aspek Kompetensi Lulusan ada keseimbangan soft skill
dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
3. Dijenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I–IV
4. Jumlah jam pengajaran perminggu lebih banyak dan
jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP.
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajran di
jenjang SMP / SMA / SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah yaitu standar
proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan dan Mencipta.
5. TIK bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai
media pembelajaran.
6. Standar penilaian menggunakan penilaian otentik,
yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
7. Pramuka menjadi ekstrakuler wajib.
8. BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.
|
2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran dalam
Kurikulum
1. Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran
dalam Kurikulum 2006 (KTSP)
a.
Pembelajaran Mengamati di SD untuk Kelas
Rendah
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan
Pendidikan : Sekolah
Dasar
Kelas/Semester : III/1
Tema :
Bertelephone
Standar Kompetensi : Berbicara
6.
Mengungkapkan pikiran, perasaan dan
pengalaman secara lisan dengan bertelephone dan bercerita
Kompetensi
Dasar : 6.1 Melakukan percakapan
melalui telephone/alat komunikasi sederhana dengan menggunakan kalimat ringkas.
Langkah-langkah
Pembelajaran:
1.
Tanya jawab tentang alat komunikasi yang
bisa digunakan.
2.
Guru memperlihatkan gambar alat
komunikasi telephone.
3.
Guru menjelaskan bagaimana bertelephone
yang baik dan benar.
4.
Guru juga bisa meminta 2 siswa maju ke
depan untuk mempraktekkan bertelephone yang baik dan benar, misalnya ketika
mengawali bertelephone menggunakan salam terlebih dahulu.
5.
Siswa memperhatikan apa yang disampaikan
guru. Selain itu siswa juga bisa mencatatnya sebagai acuan untuk bertelephone
yang benar.
6.
Guru memberi tugas kepada siswa untuk
pertemuan berikutnya
7.
Pelajaran ditutup.
2.
Contoh
Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
a.
Pembelajaran
Berbicara di SD untuk Kelas Rendah
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan
Pendidikan : Sekolah
Dasar
Kelas/Semester : III/2
Tema : Hewan
dan Tumbuhan
Kompetensi
Inti : 4. Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi
Dasar : 4.2 Menerangkan dan
mempraktikkan teks arahan /petunjuk tentang perawatan hewan dan tumbuhan serta
daur hidup hewan dan pengembangbiakan tanaman secara mandiri dalam Bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk
membantu penyajian.
Langkah-Langkah
Pembelajaran merawat tumbuhan:
1.
Guru menyediakan tumbuhan untuk
dijadikan bahan pembelajaran di kelas.
2.
Guru menugaskan kepada siswa untuk
mengamati tumbuhan tersebut.
3.
Setiap siswa diminta untuk mencari tahu
bagaimana cara merawat tumbuhan.
4.
Salah satu siswa diminta maju ke depan
untuk menjelaskan bagaimana cara merawat tumbuhan.
5.
Siswa menjelaskan apa yang ia ketahui
tentang perawatan tumbuhan, misalnya dengan cara meyirami air secara rutin,
dengan cara dipupuk, memperhatikan faktor cahaya dan lain sebagainya.
6.
Setelah siswa menjelaskan cara perawatan
tumbuhan sesuai dengan yang ia ketahui, maka guru bisa membantu membenarkan
jika ada yang kurang tepat.
7.
Siswa lain memperhatikan dan menulis apa
yang disampaikan di depan.
8.
Selanjutnya siswa ditugaskan untuk
menyimpulkan materi pembelajaran merawat tumbuhan.
9.
Guru hanya sebagai fasilitator atau
pengamat siswa.
Langkah-Langkah
Pembelajaran merawat hewan:
1.
Guru menyediakan gambar hewan untuk
dijadikan bahan pembelajaran di kelas.
2.
Guru menugaskan kepada siswa untuk
mengamati gambar hewan tersebut.
3.
Setiap siswa diminta untuk mencari tahu
bagaimana cara merawat hewan.
4.
Salah satu siswa diminta maju ke depan
untuk menjelaskan bagaimana cara merawat hewan.
5.
Siswa menjelaskan apa yang ia ketahui
tentang perawatan hewan, misalnya perawatan kucing dengan cara dimandikan
setiap dua hari sekali, di berikan makanan yang sesuai, dan lain sebagainya.
6.
Setelah siswa menjelaskan cara perawatan
hewan sesuai dengan yang ia ketahui, maka guru bisa membantu membenarkan jika
ada yang kurang tepat.
7.
Siswa lain memperhatikan dan menulis apa
yang disampaikan di depan.
8.
Selanjutnya siswa ditugaskan untuk
menyimpulkan materi pembelajaran merawat tumbuhan.
9.
Guru hanya sebagai fasilitator atau
pengamat siswa.
Catatan:
Apabila siswa belum dapat membaca dan menulis tentang materi
diatas, prembelajaran belum
berhasil maka kegiatan harus diulang lagi. Guru perlu mencari kelemahannya.
Penilaian: 1.
Dilakukan selama dalam proses pembelajaran (nilai proses)
2.Penilaian
dapat berupa nilai perbuatan
3.Untuk
mengetahui kemampuan siswa (daya simak) dapat dilakukan pada penilaian membaca
dan menulis
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam menyelenggarakannya.
KURTILAS (Kurikulum 2013) dirancang untuk memperbaiki
kelemahan dari kurikulum 2006 (KTSP). Menurut Menteri Pendidikan Mohammad Nuh,
salah satu kelemahan KTSP adalah menerjemahkan keterampilan menjadi tugas
prakarya. “Padahal setiap pelajaran memiliki fungsi keterampilan, yaitu
keterampilan berpikir abstrak, keterampilan penyampaian pendapat, itu semua
merupakan keterampilan”. Dalam kurikulum KTSP dan K-13 memang terdapat
perbedaan mulai dari standar isi, metode yang digunakan dalam menjalankan
proses pembelajaran serta waktu yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
3.1 Saran
Berdasarkan
manfaat penulisan dari makalah ini, saya dapat menyimpulkan beberapa saran
kepada para pembaca khususnya untuk diri saya sendiri yaitu:
1.
Sebagai
calon pendidik, kita harus lebih memahami mengenai kurikulum yang diberlakukan di
negara kita sendiri dan harus menjadi calon pendidik yang siap menerima
perubahan kurikulum serta selalu belajra menjadi guru yang kreatif dan inovatif
dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://mukti-alfatih.blogspot.co.id/2014/12/kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013_12. html,
diakses pada tanggal 24 Maret 2016.
http://al-maududy.blogspot.co.id/2014/06/kegiatan-pendahuluan-inti-dan-penutup. html, diakses pada tanggal 24 Maret 2016.
If you're trying to lose kilograms then you absolutely need to try this totally brand new custom keto meal plan.
BalasHapusTo create this keto diet, certified nutritionists, personal trainers, and cooks joined together to develop keto meal plans that are productive, decent, cost-efficient, and delightful.
From their first launch in January 2019, hundreds of clients have already completely transformed their figure and health with the benefits a smart keto meal plan can offer.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto meal plan.