Senin, 06 Juni 2016

Langkah-langkah Pembelajaran K13 dan KTSP di SD



MAKALAH

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 (KTSP) DI SEKOLAH DASAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia” yang dibina oleh Dra. Suhartiningsih, M. Pd.

Oleh:
Kelompok 3/ Kelas B

1.         SITI NUR GUMILANG                  (150210204016)
2.         EKA NOVITASARI                         (150210204028)
3.         FIRDA AMELIA SAFITRI            (150210204043)
4.         ENDAH PUTRI TANJUNG. S.     (150210204049)
5.         FARISIA PRATIWI UMAMI        (150210204051)
6.         MUZRIKATIN NURIS. S.              (150210204058)
7.         YULY ROUDHOTUL. H.               (150210204073)
8.         MEGA ANUGRAH                         (150210204112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016


KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-Langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 (KTSP) di Sekolah Dasar ini dengan tepat waktu. Ada pun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Atas dukungan moral dan materiil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suhartiningsih, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan pembinaan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Jember, 27 Maret 2016
                                                                                                       

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................     i
KATA PENGANTAR .................................................................................    ii
DAFTAR ISI  ................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN  ............................................................................    1
1.1    Latar Belakang  ........................................................................................    1
1.2    Rumusan Masalah ....................................................................................    1
1.3    Tujuan Penulisan ......................................................................................    1
1.4    Metode Penulisan .....................................................................................    2
BAB II PEMBAHASAN  .............................................................................    3
2.1    Pengertian Kurikulum ..............................................................................    3
2.2    Kelebihan dan Kelemahan KTSP dan K-13 ............................................    5
2.3    Evaluasi Pembelajaran  .............................................................................    9
2.4    Perbedaan KTSP dengan K-13 ................................................................    9
2.5    Langkah-Langkah Pembelajaran Kurikulum ............................................  11
BAB III PENUTUP....................................................................................... 15
3.1    Kesimpulan ...............................................................................................  15
3.2    Saran .........................................................................................................  15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................  16



 BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulumoleh beberapa ahli:
1.        Dr. H. Nana Sudjana (2005), kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan ke dalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
2.        Prof. Drs. H. Darkir, menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan juga pengalaman belajar.
3.        Hamid Hasan (1988), berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari 4 sudut yakni:
a.    Kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian;
b.    Sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, didalamnya berisi tentang tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat atau media, dan waktu pembelajaran;
c.    Sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yakni dalam bentuk praktek pembelajaran;
d.   Sebagai suatu hasil, yaitu konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap peserta didik.
4.        UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.

Jadi, dapat saya simpulkan bahwa kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.

Secara historis, yang dimaksud dengan kurikulum sejak tahun 1633 M sampai akhir abad XIX dipahami sebagai sejumlah materi ajar yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran bermuatan tujuan yang ingin dicapai, materi yang disajikan, aktifitas pembelajaran, media dan sarana yang digunakan dan juga jadwal kegiatan. Di Indonesia kurikulum dipahami sesuai dengan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional di atas yaitu, seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari pembahasan mengenai pengertian kurikulum yang diuraikan panjang-lebar di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum dalam perkembangannya dimaknai dengan tiga pemahaman berbeda, yaitu:
a.    Kurikulum yang menekankan pada materi pembelajaran (course of study).
b.    Kurikulum sebagai pengalaman pembelajaran (educative experience)
c.    Kurikulum sebagai perencanaan pembelajaran (plan for learning).

Kurikulum dan aplikasinya di Indonesia senantiasa mengalami perubahan mengikuti perkembangan sosial, politik, kebutuhan terhadap pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi. Sehubungan dengan itu, dalam UU SBN secara jelas menyebutkan bahwa kurikulum dipahami dengan makna ”seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Secara ideal, Kurikulum yang dipahami sebagai perencanaan pembelajaran ini disusun untuk dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dalam tiga aspek utama kehidupan manusia yaitu:
a.    Memperkuat spiritual.
b.    Mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat memenuhi tanggang jawab, dan.
c.    Mengasah kepekaan sosial.

Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.    Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
2.    Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi:
·       Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan
·       Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan
·       Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.

2.2    Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum KTSP dan K-13
KELEBIHAN & KELEMAHAN
Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
Kelebihan :
1.     Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat
Kelebihan :
1.    Melatih anak lebih peka terhadap lingkungan (alam dan sosial), karena belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi dilingkungan sekolah dan masyarakat.
2.    Membiasakan anak berpikir lebih kreatif dan kritis dengan



Kelebihan:
kepada situasi rill di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
2.    Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
3.    KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisaata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai ketermpilan hidup.
4.    KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
Kelebihan:
menggunakan daya nalarnya, mengingat dalam proses pembelajarannya yang semula ditekankan pada kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, namun dalam rancangan KURTILAS dilengkapi lagi dengan proses Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan dan mencipta.
3.    Adanya Keterbukaan dan Transparansi dalam penilaian oleh guru kepada anak melalui penilaian otentik.


Kelebihan:
5.    KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah–sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
6.    Guru sebagai pengajar, pembimbing, Pelatih dan pengembang kurikulum.
7.    Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
8.    Menggunakan berbagai sumber belajar.
9.    Kegiatan belajar lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan.
Kelebihan:

Kelemahan :
1.    Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
2.    Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.
3.    Sebagai pelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
4.    Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.
5.    Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

Kelemahan :
1.    KURTILAS menuntut kompetensi dan skill guru yang baik, terutama dalam memadukan berbagai keterampilan (soft skill dan hard skill) dalam setiap pembelajaran, keterampilan dalam mengembangkan mata pelajaran berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, melakukan penilaian otentik, dan yang paling utama adalah keterbukaan dari guru.
2.    Anggaran yang cukup besar dalam mempersiapkan guru akan menjadi sia–sia jika tidak dirancang secara matang. Siapa yang akan memberikan pelatihan, lembaga mana yang akan ditugasi untuk mengelola pelatihan guru, dan banyak lagi. Mengingat, diklat–diklat yang selama ini dilakukan nampaknya tidak efektif menghasilkan guru yang profesional, kreatif, dan inovatif. Transformasi dari paradigma teacher center ke student center selama ini tidak berjalan sesuai harapan.
3.    Pemilihan calon instruktur, harus benar–benar dilakukan secara transparan dan terseleksi melalui seleksi kompetensi. Pemilihan instruktur untuk melatih guru seperti ini memerlukan waktu yang tidak singkat, mengingat harus ada seleksi awal dan seleksi akhir.




2.3    Evaluasi Pembelajaran
EVALUASI PEMBELAJARAN
Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
1.    Berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output
2.    Meningkatkan aspek kognitif test menjadi cara penilaian yang dominan.
3.    Standar Penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan
1.    Berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output.
2.    Kurikulum menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proposional penilaian test dan portopolio saling melengkapi.
3.    Standar penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil

2.4    Perbedaan Kurikulum 2006 (KTSP) dengan Kurikuluk 2013

PERBEDAAN
Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
1.    Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melalui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) melalui Pemendiknas No 23 Tahun 2006.
2.    Lebih menekankan pada aspek pengetahuan.
3.    Dijenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I – III.
4.    Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak di banding KURTILAS.
5.    Standar proses pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi.
6.    TIK sebagai mata pelajaran.
7.    Penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan.
8.    Pramuka bukan ekstrakulikuler wajib.
9.    BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa.
1.      Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang berbentuk kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permedikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013.
2.      Aspek Kompetensi Lulusan ada keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
3.      Dijenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I–IV
4.      Jumlah jam pengajaran perminggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP.
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajran di jenjang SMP / SMA / SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan dan Mencipta.
5.      TIK bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran.
6.      Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
7.      Pramuka menjadi ekstrakuler wajib.
8.      BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.


2.5    Langkah-Langkah Pembelajaran dalam Kurikulum
1.    Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2006 (KTSP)
a.       Pembelajaran Mengamati di SD untuk Kelas Rendah
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan                  : Sekolah Dasar
Kelas/Semester                        : III/1
Tema                                       : Bertelephone
Standar Kompetensi   : Berbicara
6.    Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dengan bertelephone dan bercerita
Kompetensi Dasar      : 6.1 Melakukan percakapan melalui telephone/alat komunikasi sederhana dengan menggunakan kalimat ringkas.
 
Langkah-langkah Pembelajaran:
1.      Tanya jawab tentang alat komunikasi yang bisa digunakan.
2.      Guru memperlihatkan gambar alat komunikasi telephone.
3.      Guru menjelaskan bagaimana bertelephone yang baik dan benar.
4.      Guru juga bisa meminta 2 siswa maju ke depan untuk mempraktekkan bertelephone yang baik dan benar, misalnya ketika mengawali bertelephone menggunakan salam terlebih dahulu.
5.      Siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru. Selain itu siswa juga bisa mencatatnya sebagai acuan untuk bertelephone yang benar.
6.      Guru memberi tugas kepada siswa untuk pertemuan berikutnya
7.      Pelajaran ditutup.
2.      Contoh Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
a.      Pembelajaran Berbicara di SD untuk Kelas Rendah
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan                  : Sekolah Dasar
Kelas/Semester                        : III/2
Tema                                       : Hewan dan Tumbuhan
 
Kompetensi Inti            : 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar        : 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan /petunjuk tentang perawatan hewan dan tumbuhan serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tanaman secara mandiri dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu penyajian.

 
Langkah-Langkah Pembelajaran merawat tumbuhan:
1.      Guru menyediakan tumbuhan untuk dijadikan bahan pembelajaran di kelas.
2.      Guru menugaskan kepada siswa untuk mengamati tumbuhan tersebut.
3.      Setiap siswa diminta untuk mencari tahu bagaimana cara merawat tumbuhan.
4.      Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan bagaimana cara merawat tumbuhan.
5.      Siswa menjelaskan apa yang ia ketahui tentang perawatan tumbuhan, misalnya dengan cara meyirami air secara rutin, dengan cara dipupuk, memperhatikan faktor cahaya dan lain sebagainya.
6.      Setelah siswa menjelaskan cara perawatan tumbuhan sesuai dengan yang ia ketahui, maka guru bisa membantu membenarkan jika ada yang kurang tepat.
7.      Siswa lain memperhatikan dan menulis apa yang disampaikan di depan.
8.      Selanjutnya siswa ditugaskan untuk menyimpulkan materi pembelajaran merawat tumbuhan.
9.      Guru hanya sebagai fasilitator atau pengamat siswa.

Langkah-Langkah Pembelajaran merawat hewan:
1.      Guru menyediakan gambar hewan untuk dijadikan bahan pembelajaran di kelas.
2.      Guru menugaskan kepada siswa untuk mengamati gambar hewan tersebut.
3.      Setiap siswa diminta untuk mencari tahu bagaimana cara merawat hewan.
4.      Salah satu siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan bagaimana cara merawat hewan.
5.      Siswa menjelaskan apa yang ia ketahui tentang perawatan hewan, misalnya perawatan kucing dengan cara dimandikan setiap dua hari sekali, di berikan makanan yang sesuai, dan lain sebagainya.
6.      Setelah siswa menjelaskan cara perawatan hewan sesuai dengan yang ia ketahui, maka guru bisa membantu membenarkan jika ada yang kurang tepat.
7.      Siswa lain memperhatikan dan menulis apa yang disampaikan di depan.
8.      Selanjutnya siswa ditugaskan untuk menyimpulkan materi pembelajaran merawat tumbuhan.
9.      Guru hanya sebagai fasilitator atau pengamat siswa.


Catatan: Apabila siswa belum dapat membaca dan menulis tentang materi
diatas, prembelajaran belum berhasil maka kegiatan harus diulang lagi. Guru perlu mencari kelemahannya.
Penilaian:  1. Dilakukan selama dalam proses pembelajaran (nilai proses)
                  2.Penilaian dapat berupa nilai perbuatan
                  3.Untuk mengetahui kemampuan siswa (daya simak) dapat dilakukan pada penilaian membaca dan menulis

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam menyelenggarakannya.
KURTILAS (Kurikulum 2013) dirancang untuk memperbaiki kelemahan dari kurikulum 2006 (KTSP). Menurut Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, salah satu kelemahan KTSP adalah menerjemahkan keterampilan menjadi tugas prakarya. “Padahal setiap pelajaran memiliki fungsi keterampilan, yaitu keterampilan berpikir abstrak, keterampilan penyampaian pendapat, itu semua merupakan keterampilan”. Dalam kurikulum KTSP dan K-13 memang terdapat perbedaan mulai dari standar isi, metode yang digunakan dalam menjalankan proses pembelajaran serta waktu yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.

3.1  Saran
Berdasarkan manfaat penulisan dari makalah ini, saya dapat menyimpulkan beberapa saran kepada para pembaca khususnya untuk diri saya sendiri yaitu:
1.        Sebagai calon pendidik, kita harus lebih memahami mengenai kurikulum yang diberlakukan di negara kita sendiri dan harus menjadi calon pendidik yang siap menerima perubahan kurikulum serta selalu belajra menjadi guru yang kreatif dan inovatif dalam mengajar.
 


DAFTAR PUSTAKA


 

1 komentar:

  1. If you're trying to lose kilograms then you absolutely need to try this totally brand new custom keto meal plan.

    To create this keto diet, certified nutritionists, personal trainers, and cooks joined together to develop keto meal plans that are productive, decent, cost-efficient, and delightful.

    From their first launch in January 2019, hundreds of clients have already completely transformed their figure and health with the benefits a smart keto meal plan can offer.

    Speaking of benefits; in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto meal plan.

    BalasHapus